Monday, April 21, 2008

Meniti Hari Mencari Mentari Merah 1

Posting ini diolah semula dari posting Ummi di blog Computer Education.

Jika Ummi seorang penyair, akan Ummi ukirkan puisi indah untukNya, kerana Dialah satu-satunya Rabb dan Ilah kita. Namun Ummi tidak pandai berkata2 untuk menagih perhatianNya. Lantas izinkan Ummi meminjam lagi kata-kata Imam Syafie:

Tanpa kemuliaanMu Yang Agung
aku hanya bisa berdiri dengan hina.
Terhadap samudra rahasiaMu,
aku tak punya ilmu.
Aku membentangkan tangan,
mengharap hujan dermaMu dan kasihMu.
Di telaga nama-namaMu yang indah,
segala prosa dan puisi tenggelam.
Sejak hari “Alastu”,
orang-orang dungu terhadap namaMu
lalu kau ajari mereka nama-nama itu.
Kami telah minum serbat cinta dan belas kasihMu,
hingga kami tidak lapar dan tidak haus.
Dan tatkala hatiku keras

dan jalan-jalanku sempit
maka aku jadikan harapanku
terhadap maafMu menjadi tangga.
Dosaku begitu besar tapi jika menetapMu,
pengampunanMu jauh lebih besar.
Wahai Allah, anugerahilah kami kebersihan ma’rifah
dan muliakanlah kami
dengan baiknya hubungan antara kami dan Kamu (Allah) di atas sunnah.
Berikanlah kami rizki dengan kebenaran tawakkal kepadaMu
dan baik sangka padaMu.
Anugerahilah kami sesuatu yang bisa mendekatkanku kepadaMu.
Dan maafkanlah kami dengan kasih sayangMu, wahai Yang Maha Penyayang.

Oh Rabbku yang Esa,
mengingatiMu hati karatku
belum mampu menjadi tenang
Namun …MengingatiMu
mampu mengingatkan dosaku
yang begitu besar.
Maka…MengingatiMu,
kutahu masih ada ruang pengampunanMu
MengingatiMu mampu memagari nafsu,
MengingatiMu mampu mendidik jiwa,
Justeru…sedikit demi sedikit hati mula
melihat cahaya di bawah cahaya.
Cahaya di bawah lapisan karat.
Karat di bawah lapisan karat itu.
Ya Allah…Izinkan aku dengan waktu yang sedikit ini,
mengikis karat itu…
Tanpa ihsanMu masa amat mencemburuiku…
Permudahkanlah aku menggilap hati ini…
Agar cahaya di bawah lapisan itu…
Dapat menyinari baitul muslim ini…
Moga kasihMu ya Allah,
Menemaniku meniti hari mencari mentari merah
Ya Allah, hanya rahmatMu yang aku harapkan.
Jangan tinggalkan aku sendirian walau dengan kadar sekelip mata.
Perbetulkanlah segala urusanku.
La Ilaha illa anta.
Ampunilah daku, suami dan anak2ku, kedua ibubapaku, datuk nenek saudara mara, guru-guru serta semua yang pernah mengajariku dan kuajari, mereka yang penting dalam hidupku serta semua muslimin muslimat yang sama-sama memperjuangkan agamamu. Kurniakanlah kasih sayangMu ya Rabb, kasihanilah kami dan lindungi kami dalam naungan rahmatMu. Amin ya rabbal alamin. Segala puji-pujian hanya untukMu ya Allah. Salawat dan salam untuk junjungan yang mulia, Muhammad saw, para sahabat serta para pendokong perjuangan Islam. Hasbi rabbi jallAllah.

No comments:

Post a Comment