Friday, May 22, 2009

KERANA MEREKA BELUM MENGERTI

hampir dua dekad kumenyimpannya dalam menara kristal
biar deru angin deras menghenyak puncak, kaki mahupun bingkai jendela
aku tetap memeluk menara kaca biar diri ini yg terpelanting jauh
sehingga manik kaca pun berderaian di kaki bumi
pun mereka belum mengerti.

kulepaskan sebutir mutiara dari menara kristal
kupacukan pada sayapnya biar kemas kalian
memburu langit yang sangat tinggi
dan keputus-asaan muncul kembali menggenggam diri

aku menunggu seluruh waktu memacu jantungku
di keheningan pagi ini seolah ia berhenti berdenyut
namun ku tetap bergerak dan berharap
menyembah mengadu merongkai rindu padaMu
semoga keheningan doa mengobati luka

harus aku pasrah pada ketentuan Ilahi
kerana perjalanan ku masih jauh
walau kulihat
telah menyala api dikaki bukit

ku sering berkata pada diri ini dan dirimu
walau kau tak pernah mengerling jua
menatapi tintaku di sini
tetap kutahu tak  ada gunanya kita mengejar mimpi
 memburu langit yang sangat tinggi

dan apa yang kita tempuhi tidak dikutip
buat bekalan  
kerana nanti tatkala di alam nyata
segalanya bagai di alam kayangan
tatkala itu semua membuatmu buta
kekosongan jiwa

kuimpikan akhiran yang bahagia
melayani waktu melewati rinduku
menyanjung harapan menghentikan keinginan
agar satu hari kau tetap bergerak laju

harapanku
nanti bersama saudara keluarga dan sahabatmu
kau mampu membawa kami ke gerabak depan
yang telah lama meninggalkan kita

dengarilah ya Rabb, doa tulus ikhlas
semua ini kulakukan selama waktu berlalu
semoga kau mengerti
biar pun tatkala itu
hanya bumi yang menyimpan harapan tinta ini…

Tinta Ummi di hening pagi 22.5.09
di Mahallah Ruqayyah, UIAm Gombak
dalam kerinduan
akan bumi Bangi dengan rakyatnya
yang dekat dan jauh di perantauan