Sunday, August 3, 2008

Mimpi Yang Tak Pasti

Get this widget | Track details | eSnips Social DNA


KAMELIA lirik: Ebiet Ade

Gugusan hari-hari
Indah bersamamu Kamelia
Bangkitkan kembali rinduku mengajakku
Ke sana...

Ingin ku berlari mengejar seribu bayangmu
Kamelia
Tak peduli kan ku terjang biarpun harusku tembus
Padang di lalang

Tiba-tiba langkahku berhenti
Sejuta tangan telah menahanku
Inginku maki mereka berkata
Tak perlu kau berlari
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi
Maka biarkan ia datang
Di hatimu ... di hatimu ...

Komen Ummi:

Ya macam tak thiqah. Tapi Ummi suka gak dengar masa akhir zaman 70an dulu (ok2, bukan suka mmg suka betul, ya mmg minat...malu nak ngaku) malah masa Ummi Form 5 ke Form 4 Ummi buat esei dengan lirik lagu ni pertama kalilah Ummi dapat full A dalam BM peringkat SPM. Pengajarannya di sini, izinkan Ummi berkata2 dengan kalam bisu ini bahawa mimpi yang tak pasti jika dikejar bagai satu kenyataan yang hidup akhirnya tiada kuasa yang dapat menghalangnya kecuali kuasa Allah azzawajalla.


Ya Rabb, berikanlah padaku ilmu agar bertemu dan termasuk dalam golongan orang2 yang soleh [Asy-Syu'ara':83].


Dalam mengejar mimpi yang belum tentu, lumrahnya keindahan yang di depan mata bagai tidak ada maknanya walau apapun dilakukan bagi mengindahkan suasana.


Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu, Tuhan mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui [Al-Baqarah:216].


Jadi bagi kalian yang mengejar mimpi, termasuk diri Ummi pertama2nya, usahlah terlalu ghairah mengejar mimpi yang belum pasti kerana dalam perjalanan itu pasti ada keindahan yang terpaksa dipijak ditepis diterjah dan akhirnya keindahan lalu itu lenyap dan yang mungkin ada hanyalah mimpi yang belum pasti itu menjadi kenyataan namun belum tentu dapat menggantikan keindahan yang pernah wujud dalam dirimu. Jika kalian sedar dan ingin tetap mengejar mimpi yang belum pasti itu, teruskan namun usahlah dilupakan janji2 perjuangan walau tak mungkin dapat mengekalkan keindahan lama berjuang bersama angkatan yang sama itu seperti sedia kala namun jangan dibiarkan pedang yang pertama dipegang tumpul begitu sahaja walau nampak masih berkilat bercahaya dan belum sampai dapat mengaratkannya. Jika ingin kembali kepada keindahan yang lama itu perbaharui juga semangat juang yang ada dan usahlah bersedih. Mohon rahmat bukan pada manusia walau setinggi manapun derajatnya didunia tetapi hanya padaNya. Manusia sekadar dapat menyatakan redanya tak lebih dari itu. Cari ketenangan hanya padaNya.


Jangankah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi darjatnya, sekiranya kamu orang-orang beriman [Ali-Imran:139]
.